Wednesday, July 7, 2021

Kandungan Sukrosa Pada Susu Anak


Susu bayi yang berasal dari susu sapi pada umumnya mengandung lemak, karbohidrat, dan protein. Disusul dengan kandungan vitamin dan mineral. Bagaimana dengan kandungan sukrosa pada susu anak?

 

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sukrosa, ada baiknya kita bisa membedakan sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Ketiga zat ini termasuk jenis gula atau karbohidrat sementara. 


Kandungan karbohidrat pada susu anak akan dipecah menjadi bagian terkecil yaitu gula. Glukosa dan Fruktosa merupakan jenis gula sederhana dibandingkan sukrosa. 


Glukosa bisa disalurkan dalam darah dan disimpan ke dalam sel otot dan sel hati. Saat mendapat glukosa dari makanan maka akan diserap melalui usus halus.


 Kemudian disalurkan lewat darah. Kita menyebutnya gula darah yang merangsang hormon insulin. Kemudian akan dilepas ke darah oleh pankreas untuk menjadi pengantar gula darah.  


Laktosa merupakan gula yang bisa ditemukan dalam ASI, susu sapi murni, atau produk susu anak. Dengan konsumsi laktosa dapat membentuk mikrobiota dalam usus dan mendukung kekebalan tubuh.


 Laktosa tidak meningkatkan gula darah dibanding jenis gula lainnya.


Selin itu laktosa dapat meningkatkan penyerapan mineral, retensi kalsium, magnesium, dan mangan.  Kasus gangguan pencernaan pada bayi dan anak yang mengkonsumsi laktosa sangat jarang ditemukan. 


Kandungan sukrosa merupakan gula tambahan yang lebih dikenal dengan gula pasir. Ciri-cirinya adalah rasa yang lebih manis. Sukrosa terdiri dari satu glukosa dan satu fruktosa, keduanya saling menempel.


Sukrosa belum dalam bentuk yang sederhana, akan dipecah terlebih dahulu oleh enzim beta-fructosidase. Setelah dipecah menjadi glukosa dan fruktosa, akan masuk ke metabolisme masing-masing.



Apakah kandungan Sukrosa Aman Untuk Anak?


Batas konsumsi kandungan sukrosa pada anak usia 2 sampai 18 tahun adalah 5 sendok teh per hari. Dengan kata lain kita menggunakan takaran kurang dari 25 gram per hari. 

Hal tersebut berdasarkan American Heart Association (AHA). Sementara untuk anak usia di bawah 2 tahun seharusnya tidak mengonsumsi gula sama sekali.


Menurut standar WHO, anak-anak yang mengonsumsi sukrosa di bawah 10 % bisa menyerap lebih banyak protein. Selain itu, akan memiliki kualitas lemak makanan yang lebih baik. 


Mereka  menerima lebih banyak vitamin E, kalsium, zat besi, seng, dan serta makanan lebih banyak daripada anak yang konsumsi sukrosa.


Anak usia 13 bulan sampai 9 tahun, asupan sukrosa rendah pada jangka panjang akan dikaitkan dengan asupan nutrisi. Hal ini berpengaruh terhadap tumbuh kembang yang lebih baik.

Pemberian laktosa yang cukup serta tidak memberikan sukrosa akan menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi. Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan apakah kandungan sukrosa aman untuk anak.


Dukung tumbuh kembang anak dengan memilih lactogrow. Nutrisi yang terkandung di dalamnya bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak Anda. 

Lactogrow dengan formula baru hadir dengan 0% kandungan sukrosa dan serat pangan inulin untuk mendukung pencernaan si kecil. Jadilah orang tua bijak dalam memilih susu untuk anak.